Mengapa BlackBerry bangkrut? Apakah anda ingat brand smartphone bernama BlackBerry? Ya, BlackBerry sendiri adalah smartphone yang begitu terkenal pada awal tahun 2000-an. Saat itu kepopuleran BlackBerry begitu menyita perhatian banyak orang di dunia, apalagi saat itu juga jumlah vendor smartohone belum sebanyak sekarang ya.
Ketika itu BlackBerry sangat mendominasi, dibanderol dengan harga tinggi membuat smartphone yang satu ini memiliki value tersendiri di kalangan para penggunanya. Perangkat tersebut dianggap begitu mutakhir dengan mengadopsi OS BlackBerry dan desain unik.
Selain itu, ciri khas dari BlackBerry adalah BBM (BlackBerry Messenger) yang merupakan aplikasi chat bawaan dari smartphpne. Para pengguna BlackBerry bisa saling BBM-an dan membuat status atau timeline. Berkat layanan push mail di BlackBerry juga membuat pengiriman dan penerimaan email jadi lebih mudah.
Bagi anda yang lebih senang mengetik dengan keyboard fisik qwerty, smartphone ini dapat dijadikan sebagai pilihan. Kenyamanan keyboard bawaan smartphone tersebut membuat pengguna sulit lepas, apalagi ada tombol navigasi khas BlackBerry yaitu trackball dan trackpad-nya.
Desainnya yang unik dan membawa kesan fresh di kalangan ponsel di saat itu, membuat banyak brand ponsel lain “mengadopsi” desain BlackBerry ke hp buatannya. Jadi tidak heran kalau saat itu hp dengan fisik yang mirip BlackBerry sangat banyak.
Mengapa BlackBerry Bangkrut?
Namun kepopuleran BlackBerry sebagai smartphone nyatanya tidak bertahan lama. Setelah beberapa tahun populer sebagai smartphone high-end ini menurun dan akhirnya bangkrut. Namun mengapa BlackBerry bangkrut? Dan apa yang menyebabkannya?
Tepatnya pada tahun 2010-an BlackBerry kian merosot popularitasnya. Hadirnya beragam brand dengan merilis seri smartphone terbaru dengan teknologi yang lebih fresh dan canggih membuat pencetus aplikasi chat BBM ini ditinggalkan pengguna.
Sebenarnya BlackBerry telah berusaha untuk tetap bertahan, bahkan aplikasi BBM yang sebelumnya khusus untuk smartphone BlackBerry ke OS Android dan iOS tidak membuatnya bangkit. Hingga akhirnya pada 2016 BlackBerry pun mengambil keputusan yang begitu besar, perusahaan berhenti berbisnis di dunia smartphone.
Lantas, mengapa BlackBerry bangkrut? Berikut ini beberapa alasan di baliknya:
1. Tidak Peduli dengan Persaingan
Penyebab BlackBerry bangkrut yang pertama adalah tidak mempedulikan persaingan. Perusahaan seakan hanya fokus dengan produk BlackBerry saja tanpa memperhatikan produk lain dari kompetitor, padahal teknologi semakin berkembang bukan? Kepercayaan diri yang tinggi membuat BlackBerry bahkan tidak menjadikan iPhone sebagai pesaingnya.
BlackBerry memang ingin melayani banyak orang dalam hal smartphone yang mampu mendukung bisnis atau pekerjaan para pengguna, ini dapat dengan jelas kita lihat dari desain smartphone-nya. BlackBerry memberikan fitur pengiriman dan penerimaan email yang lebih cepat, mampu mengajak pengguna untuk menjelajah ke website, menjawab panggilan, namun sayangnya tidak menghadirkan inovasi lain.
Sedangkan di sisi lain para kompetitor terus mengembangkan inovasi dan memberikan sentuhan teknologi terbaru ke produk buatan mereka. Perangkat smartphone saingan BlackBerry menyasar market pengguna yang memakai ponsel untuk hiburan dan kebutuhan harian juga. Pesaing menawarkan kenyamanan serta fleksibilitas.
Karena hal itulah mulai banyak konsumen BlackBerry yang beralih ke smartphone lain karena kompetitor menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas yang belum dapat ditemukan di BlackBerry. Seiring dengan berjalannya waktu smartphone buatan pesaing BlackBerry pun mulai menyematkan teknologi yang dimiliki oleh BlackBerry, sedangkan BlackBerry seakan diam saja dan banyak pengguna yang menganggapnya ketinggalan zaman.
2. Perusahaan Sangat Bangga dengan OS BlackBerry
BlackBerry yang gagal bertahan juga disebabkan OS dari smartphone tersebut. Perusahaan sangat loyal dan membanggakan sistem operasi (OS) mereka. Salah satu masalah terbesar yang tidak disadari BlackBerry sejak awal adalah di OS BlackBerry hanya sedikit saja aplikasi bisa diunduh. Berbeda dengan Android dan iOS yang memungkinkan banyak pengguna untuk mengunduh beragam aplikasi di smartphone mereka.
Hingga akhirnya BlackBerry pun “luluh” dan membuka toko aplikasinya untuk beragam software populer. Tapi sayangnya keputusan yang diambil oleh BlackBerry tersebut terlambat. Para pengguna BlackBerry nampaknya banyak yang tidak senang dengan toko aplikasi smartphone tersebut karena tidak ramah pengguna.
Selain itu layout aplikasi juga memberikan pengalaman pengguna yang kurang memuaskan. Bahkan ada sejumlah pengguna yang me-report masalah kinerja dari toko aplikasi BlackBerry karena sering nge-freeze dan nge-lag.
3. Gagal Beradaptasi
BlackBerry bangkrut juga dikarenakan gagalnya beradaptasi, semua bisnis yang dijalankan kalau tidak beradaptasi dengan market dan perkembangan zaman sudah pasti tidak bisa bertahan. Hal ini juga yang menyebabkan BlackBerry bangkrut karena gagalnya beradaptasi dengan zaman.
Salah satu yang paling terlihat adalah lambatnya inovasi di smartphone tersebut terkait teknologi layar sentuh atau touchscreen. BB Storm adalah tipe smartphone BlackBerry dengan layar sentuh, namun ketika itu para pengguna nampaknya lebih senang dengan keyboard qwerty fisik.
BlackBerry menganggap touch screen seakan tidak diperlukan, padahal smartphone Android dan Apple telah cukup banyak yang hadir dengan layar sentuh.
Bukan hanya gagal beradaptasi dengan layar sentuh, namun BlackBerry juga dianggap gagal adaptasi dengan kamera di smartphone-nya. iPhone dan perangkat Android lain meningkatkan kualitas kamera mereka, hasilnya jepretan dan video pun kualitasnya lebih jernih dibandingkan dengan BlackBerry. Di sisi lain BlackBerry malah memiliki kualitas kamera di bawah iPhone dan Android.
Dari penjelasan di atas kita bisa mengetahui hal-hal apa saja yang membuat BlackBerry bangkrut. Kegagalan dari BlackBerry dan hp Nokia jadi pembelajaran bagi para pelaku bisnis untuk terus berkembang dan melek akan teknologi serta zaman.